Monday, September 26, 2011

Studio Perencanaan Desa 2011

This semester, PWK '10 got our first studio.
Tugas besar. 5 sks. Mantaps!

Kelompok saya, kelompok 2 kelas A, mendapat wilayah studi Desa Lebak Jabung, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Tujuan dari studio ini adalah merencanakan sebuah desa. Hasil keluarannya adalah berupa semacam dokumen perencanaan, yang terdiri dari Laporan Akhir, Laporan Hasil Survey, Laporan Fakta dan Analisa, serta Laporan Rencana. Dan studio ini hanya akan kami tempuh selama
± 4 bulan. Mantap jaya!

Oke, saat ini deadline Lapdal sedang memburu. Semoga semester ini berjalan dengan lancar. CAWSSS!



NB: Mojokerto again! Dulu survei Kependudukan dan sekarang SPD. Maknyosss~

Thursday, September 22, 2011

GEULEUH.

Yang namanya lupa, mau serius ato cuma pura-pura, tetep aja bikin kesel.

Tuesday, September 20, 2011

New Phase of Life


Teman saya, Wendy, baru saja membicarakan tentang fase kehidupan yang dikemukakan oleh Raditya Dika, sang penulis novel best seller Kambingjantan dan beberapa novel lainnya, dalam sebuah stand up comedy. Fase kehidupan tersebut antara lain:
Bayi - Anak-anak - Remaja - Alay - Dewasa

Kenapa harus ada fase alay? Karena, menurut Radith, proses menuju kedewasaan dari seorang remaja tidak lepas dari ke-alay-an. Coba saja cek gaya sms, tweet, bahkan nama FB. Full of alays, and I really mean it.


OK, move to Wendy's view. Dia bilang, fase kehidupan manusia itu adalah sebagai berikut:
Bayi - Anak-anak - Remaja Cupu - Ababil (ABG Labil) - Alay - Dewasa

Why?
Cupu. Semua orang pasti pernah mengalami ke-cupu-an, baik tingkat rendah sampai tingkat tinggi sekali. Bagi yang tidak mengerti, cupu itu berarti CULUN PUNYA, sebuah keadaan dimana seseorang itu masih sangat-sangat lugu dan tidak gaul. Masa dimana seseorang masih berusaha terbebas dari sifat kekanakan, tapi sayangnya masih belum berhasil.
Lalu ABG Labil. Sebuah fase dimana seorang Anak Baru Gede MERASA bahwa dirinya sudah layak untuk disebut sebagai orang dewasa dan bebas melakukan apapun seperti layaknya orang dewasa, padahal kenyataannya mereka BELUM pantas disebut orang dewasa. ABG labil identik dengan remaja-remaja sok eksis yang sering galau.
And all of you guys have known, Alay. Tanda-tanda seorang alay sudah sangat dikenal. Menulis 5esu4Tu s3caRA bErL3BihAn, lebay, sok eksis disana-sini, dan (mungkin) tidak tau malu. Entahlah, this is just my opinion.



So, WHICH ONE ARE YOU?

Monday, September 19, 2011

Tawuran adalah sebuah B-U-D-A-Y-A?

TULISAN DI BAWAH INI HANYALAH SEBUAH OPINI DARI SEORANG MAHASISWI TEKNIK SEMESTER 3 DI SALAH SATU PERGURUAN TINGGI NEGERI TANPA BERMAKSUD UNTUK MENYINGGUNG PIHAK MANAPUN. MAAF BILA ADA YANG MERASA TERSINGGUNG.


Salah satu berita HOT di dunia maya saat ini adalah tentang kasus tawuran antar SMA 6-SMA 70 dan kasus pemukulan wartawan oleh siswa SMA 6. Apa yang sesungguhnya terjadi di sana? Saya juga kurang mengerti karena MAAF, saya bukan anak gaul jekardah. Saya cuma mengikuti kejadiannya dari internet. Twitter yang 'menginformasikannya' kepada saya.

Awalnya saya biasa saja, karena dalam benak saya 'ah sudah biasa anak SMA tawuran di jekardah..'
Saya tau SMA 70 Bulungan, yang kata @radityadika (selaku alumni sekolah tersebut) memang termasuk sekolah tereksis dalam segala bidang, termasuk tawuran #NoOffense. Kalo SMA 6 Mahakam sendiri, jujur saya gak tau. Tapi menurut hasil search sana sini, SMA tersebut termasuk sekolah unggulan, dan seperti SMA 70, sama-sama doyan tawuran.

So, mengapa pula "tradisi tawuran" tersebut HARUS ADA? Kenapa harus dipelihara? Bangga dengan kekerasan?

INTERMEZZO: Sebenernya yang namanya tawuran dan kekerasan itu bukan barang baru di fakultas saya. Nope. Baru-baru ini, kasus seperti itu juga pernah terjadi dan bahkan sampai diliput oleh koran nasional. Tak usahlah saya jelaskan kronologisnya. Cukup cari tau sendiri jika memang penasaran. Memalukan? YA. Extremely YES. Kita menyebut diri kita sendiri golongan terpelajar. Tapi apa buktinya jika emosi sampai mengalahkan logika?


Jangan jadikan kekerasan sebagai sebuah tradisi dalam kehidupan. Tawuran bukan tradisi, melainkan wujud suatu kebodohan dan kekalahan dalam pengendalian emosi. Kekerasan bukanlah jalan keluar dari masalah yang ada. Kekerasan tidak akan pernah menjadi jalan keluar dari setiap masalah. Bahkan justru akan menambah masalah. Emosi tidak seharusnya dikalahkan oleh logika. Berdewasalah dalam berpikir. Berhati-hatilah dalam bertindak. Itu ETIKA. #justsaying

Thursday, September 15, 2011

Semester baru: Alhamdulillah yah.... Sesuatu!

Selamat datang semester 3!!!!!

Setelah melewati semester 2 dengan susah payah (dan KHS yang mengenaskan), akhirnya saya berhasil memasuki semester 3. Semester baru dengan mata kuliah baru, dosen baru, dan adik-adik baru wkwkwk :P
Yang ditunggu so pasti mata kuliah studio pertama saya (Studio Komputasi ngga dianggap dulu lah ya :P), Studio Perencanaan Desa.

Jadi tema SPD 2011 kali ini adalah Desa Perbatasan dengan lokasi di Jombang dan Mojokerto. Untuk pembagian kelompok dan daerah desanya, koordinator belum memberi kabar apapun.

Berhubung saya masih belom begitu 'dong!' sama tubes studio ini, jadinya belom bisa kasih bayangan. Yang pasti makul ini ada survei langsung dan gak lupa bikin laporan yang buanyak beuth (dari Laporan Pendahuluan, Laporan Hasil Survei, Laporan Fakta dan Analisa, dan Laporan Akhir). Nggak lupa presentasi di depan dosen (dan mungkin di kabupaten tempat survei juga). WOW banget nggak sih?


Semangat aja deh buat semester ini selama ± 4 bulanan.
Semangka!
Semangat kakak!
Cheumungudh qaqa!!!!!!!