Tuesday, September 20, 2011

New Phase of Life


Teman saya, Wendy, baru saja membicarakan tentang fase kehidupan yang dikemukakan oleh Raditya Dika, sang penulis novel best seller Kambingjantan dan beberapa novel lainnya, dalam sebuah stand up comedy. Fase kehidupan tersebut antara lain:
Bayi - Anak-anak - Remaja - Alay - Dewasa

Kenapa harus ada fase alay? Karena, menurut Radith, proses menuju kedewasaan dari seorang remaja tidak lepas dari ke-alay-an. Coba saja cek gaya sms, tweet, bahkan nama FB. Full of alays, and I really mean it.


OK, move to Wendy's view. Dia bilang, fase kehidupan manusia itu adalah sebagai berikut:
Bayi - Anak-anak - Remaja Cupu - Ababil (ABG Labil) - Alay - Dewasa

Why?
Cupu. Semua orang pasti pernah mengalami ke-cupu-an, baik tingkat rendah sampai tingkat tinggi sekali. Bagi yang tidak mengerti, cupu itu berarti CULUN PUNYA, sebuah keadaan dimana seseorang itu masih sangat-sangat lugu dan tidak gaul. Masa dimana seseorang masih berusaha terbebas dari sifat kekanakan, tapi sayangnya masih belum berhasil.
Lalu ABG Labil. Sebuah fase dimana seorang Anak Baru Gede MERASA bahwa dirinya sudah layak untuk disebut sebagai orang dewasa dan bebas melakukan apapun seperti layaknya orang dewasa, padahal kenyataannya mereka BELUM pantas disebut orang dewasa. ABG labil identik dengan remaja-remaja sok eksis yang sering galau.
And all of you guys have known, Alay. Tanda-tanda seorang alay sudah sangat dikenal. Menulis 5esu4Tu s3caRA bErL3BihAn, lebay, sok eksis disana-sini, dan (mungkin) tidak tau malu. Entahlah, this is just my opinion.



So, WHICH ONE ARE YOU?

1 comment:

  1. thanks didi.. its so make me happy, no more galau !

    ReplyDelete